saya masih tak habis pikir saat mendengar cerita miris ini...
benar-benar tak habis pikir saya dengan cerita ini, cerita yang membuat saya merasa tak enak hati, begitu miris saya mendengarnya tentang seorang gadis yang bekerja sebagai penjaga toko handphone (konter). Alwalnya dia begitu lugu, atau pura-pura lugu saya pun tak tau, dia datang meminta kerja kepada seorang ibu muda yang mempunyai bayi perempuan mungil yang berusia 3 bulan kala itu, dan dengan senang hati gadis itu pun diterimanya untuk bekerja di konternya.
"Benar kamu ingin bekerja" kata ibu muda itu kepada gadis itu yang bernama "Minah"
"Iya mbak saya ingin kerja..." jawab si Minah kepada ibu muda itu dengan sebutan "Mbak"
"Ya sudah kalau kamu serius bekerja, mulai besok kamu mulai kerja karena aku juga repot ngurus anakku, mengenai aturan kerja...kamu akan diajari suamiku dan kamu nggak usah segan-segan tanya kalau ada hal yang belum mengerti..." Ibu muda itupun menjelaskan sedikit kepada Minah selaku pegawai barunya.
Mulailah bekerja si Minah, dengan mengayuh sepeda yang tidak begitu kinclong dan sepatu sandal yang belakangnya sudah dipotong...
"Gadis yang sangat lugu dan jujur..."
ibu muda dan suaminya pun sangat menyayanginya...dan karena alasan bekerja ketemu banyak konsumen, suami ibu muda itu yang setiap hari bekerja di konternya mengajari banyak hal kepada si Minah untuk ramah dan jujur terhadap konsumen.
"Min...gimana kalu nama kamu saya ganti dengan Indri saja ?" obrolan yang terjadi antara bos laki-laki dengan pegawainya...
"terserah Mas ajalah..." jawab si Minah kepada bos laki-lakinya dengan menyebutnya "Mas"
Tiap hari si Minah alias Indri berangkat pukul 08.00 dengan mengayuh sepeda, terkadang juga dengan menggunakan motor jadul au bahkan diantar sang bapak dengan becaknya sekalian mangkal karena kebetulan bapaknya tukan becak. Dia bekerja begitu serius dan jujur.
Beberapa bulan setelah bekerja, ibu muda itu pun menaikkan gajinya karena kejujurannya, walaupun ibu muda itu menilai kalau si Minah kurang begitu cekatan dan kurang ramah dalam melayani konsumen.
"Min...kamu sudah 3 bulan bekerja denganku, aku naikkan gajimua ya aku berharap kamu kerja lebih sungguh-sungguh!" kata ibu muda itu yang tak setiap hari ke konter karena sibuk dengan anak dan rumahnya.
"Iya mbak...makasih banyak" ucap minah sembari mengucap terima kasih kepada bosnya.
Si Minah pun merasa semangat karena gaji bulanan naik, dan diapun akhirnya mengambil kredit motor yang menjadi impiannya..."Mio".
Enth sudah berapa lama si Minah bekerja untuknya, yang jelas ibu muda itu sering memberikan bonus saat ada peningkatan rejeki, sering memerikan baju atau sekedar jajan ketika bepergian bersama anak dan suaminya.
Suatu ketika ibu muda itu datang ke konter dimana suami dan pegawainya bekerja, ibu muda itu terkejut ketika di depan tak ada seorangpun baik suaminya atau Minah, dia pun langsung masuk ke ruang dalam yang digunakan sebagai ruang servis, betapa kagetnya ketika dia melihat si Minah yang langsung nyelonong ke kamar mandi dan suaminya langsung duduk di kursi service.
"Ada apa yah...ko' kaya pada gugup?" tanya ibu muda itu yang curiga ketika mendapat suami dan pegawainya gugup.
"Ngga ada apa-apa ko' nda...ini aku lagi nyervis, si Minah mau pulang mau mandi katanya..." jawab suaminya dengan tenangnya, seolah terjadi apa-apa....
"Oh..." jawab ibu muda itu.
ketika si Minah kembali dari kamar mandi dan berpamitan pulang untuk mandi, ibu muda itupun hanya diam dan tak ambil pusing dengan kejadian itu.
Sejak kejadian itu, banyak kejadian-kejadian ganjil yang membuat pikiran dan hati ibu muda itu selalu curiga, namun lagi-lagi ibu muda itu mencoba menanamkan keprcayaan dirinya bahwa hal negatif yang ada dalam pikirannya tentang perselingkuhan tak mungkin terjadi, ia selalu mencoba menguatkan hatinya walapun ia sering mendengar berita ganjil dari tetangga toko dan sms yang tak bertuan mengenai kelakuan suami dan pegawainya.
"Ayah...aku ko' dapat sms dari orang yang ngga aku kenal ya...jelek-jelekkin ayah..." ungkap ibu muda itu kepada suaminya. Namun lagi-lagi suaminya menepisnya dengan bahasa yang begitu datar...
*to be continue the next....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar