Selasa, 01 November 2011

Aku dan sahabatku

*lovellyniek
Pukul 18.30 kemarin sore aku sengaja main ke tempat sahabatku dah seminggu lebih aku tak ketemu dia, aku kangen ama dia, dia juga kangen ama diriku, aku dan dia dah seperti saudara, begitu banyak yang aku obrolin sambil nemenin dia lembur kerjaannya di rumahnya, dari kerjaan, masa lalu, dan impian masa depan tentang dia dan juga aku, cerita kesana kemari sampai tak terasa waktu itu pukul 23.30, akhirnya lemburannya dihentikan, kita ambil air wudlu dan sholat bergantian, selesai sholat kita tidur-tiduran di kamar, aku main facebook via handphone dan dia asik dengan handphone dia sendiri, tiba-tiba handphone dia bunyi, ternyata dari suaminya, aku diem aja...dia sedikit marah ama suaminya karena dari pergi ke yogya baru waktu itu kasih kabar...dan ternyata suaminya bilang lg di jalan, dipikirnya lagi di jalan daerah yogyakarta, tapi di depan rumah ada suara motor...Waduh! aku langsung keluar kamar dan sahabatku sibuk mencarikanku tempat, akhirnya aku tidur di kamar adiknya kebetulan adiknya tidur bersama ibunya, sedikit lega aku dan dia...,ya ini karena sikap suaminya yang sering godain aku, sering telpon dan merayuku, sengaja aku disembunyikannya demi kebaikan bersama, tapi walapun suaminya sering godain aku dia tetap percaya dan sayang sama aku, dia percaya ke aku bahwa aku takkan menyakitinya.
Aku tau, sahabatku merasa gak enak hati banget karena keinginan tidur bareng sambil ngobrol gagal.., sampai akhirnya aku terlelap di kamar adiknya ditemenin sms an ama temen sampai jam 01.00 dini hari, tak terasa aku pules tidurnya...dan tiba-tiba aku dikejutkan rebahan seseorang disampingku dan ternyata itu adalah sahabatku, kala itu pukul 05.00 pagi, aku langsung nyengir ke dia, masih tak habis pikir tentang kejadian itu, aku bergegas bangun dan ke kamar mandi, siap-siap untuk pulang gasik, padahal gak biasanya aku nginep di tempat dia aku pulang gasik, tapi karena ada suaminya dan kebetulan aku harus mengantar ibuku pengajian, akhirnya aku pulang dan selamatlah aku dan sahabatku...
Hanya demi kebaikan bersama dan persahatan semua ini, sahabatku...aku begitu menyayangimu dan aku tahu kau pun sangat menyayangiku, aku tak ingin suamimu menggodaku dan aku pun tak ingin menyakitimu..



Jumat, 28 Oktober 2011

Rasaku

*lovellyniek
Aku tau kau tak lagi sendiri, aku tau ada seorang yang telah melekat di hatimu, tapi mengapa sejak pertemuan kita saat itu rasa ini begitu menggelora, dan begitu dalam. Selalu terlintas dalam angan dan pikiranku, salahkah aq mencintaimu hney...? karena kau telah bersamanya...? kau sering ungkapkan rasamu, kau cinta aku, kau sayang aku, kau rindu aku...dan aku juga merasakan apa yang kau rasa, aku tak tau dengan semua ini hney... apakah aku gila dengan rasaku? aku begitu menyayangimu, begitu mencintaimu.. jangan tanya kenapa aku begitu hney... karena aku pun tak tau jawabnya, sama seperti ketika aku bertanya padamu, kenapa mesti hney...kenapa bukan yang lain...?.
Aku sering bertanya padamu, apa yang mesti aku lakukan dengan rasaku ? dan kau jawab "let it flow, let it grow" itu yang saat ini aku lakukan hney... karena aku tak dapat lagi menahan rasaku, terlalu sakit tuk semua yang kutahankan hney... hney sendiri yang bilang kalau perasaan tabisa dilarang, tak bisa juga diatur-atur, memang benar hney ! kau sering bilang kau menginginkan aku, jujur hney... aku pun ingin jadi milikmu ? denganmu aku merasa damai, denganmu aku merasa nyaman, denganmu aku merasa kau begitu melindungiku, denganmu kutemukan yang selama ini kucari. Aku tau hney... bahwa Allah punya rencana di balik semua ini, tapi apa yang seharusnya aku perbuat dengan rasaku ? haruskah berjuang untukku, untuk rasaku ? berapa kali sudah aku ungkapkan ke kamu, jika aku mencintai seseorang, aku ingin memilikinya... dan kau hney... masih pantaskah aku memilikimu ? pantaskah hney ? beri aku jawabmu hney... apa yang msti aku lakukan dengan rasaku, dengan cinta kita, aku ingin kau miliki aku, aku ingin hney... egoiskah aku hney... dan akankah kau ingin milikiku ? jika kau ingin miliku, kau jadikan apa aku kelak hney... 
Saat ini aku begitu kangen denganmu hney, begitu merindukanmu, aku ingin kau pulang untukku hney... dan aku ingin kalau kau sayang dan cinta padaku, buktikan kesungguhan rasamu, bukan dengan nafsu... tapi dengan rasamu ...i love u hney...
saat kau baca ini, aku berharap beri aku jelasmu
*02.06 saat kangenku semakin menyiksa

Selasa, 25 Oktober 2011

Karena Cinta....*

*lovellyniek
Jam 05.00 pagi tadi aku dibangunkan kaka'ku, dia masuk kamarku dan membangunkanku, tumben ! dan dia bertanya padaku " Kamu nangis kenapa?"...akupun tersentak kaget oleh suara kaka'ku dan ya Allah rupanya aku menangis, aku mengigau ! aku duduk terdiam, hatiku begitu galau tapi akupun tak tau kenapa aku menangis dan kenapa rasaku begitu, ada hal yang tak bisa diungkapkan tuk bercerita sekedar mewakili perasaan galau di hatiku, aku bangun dan ambil air wudlu, aku sholat subuh, alhamdulillah sedikit tenang hatiku.
Jam 06.00 ibuku tiba-tiba masuk kamarku dan memberikan sebungkus makanan kecil yang dibelinya dari warung, aku terheran, tak biasanya ibuku begitu, mengantar makanan ke kamar saat kondisiku tak sakit, aku terima saja dan aku aku mencoba menikmatinya.
Jam 06.30 kembali ibuku mengantar sepiring nasi goreng ke kamarku, kembali lagi aku terheran dengan sikap ibuku yang begitu perhatian, aku bilang ke ibu "nanti juga ambil sendiri kalau lapar" tapi ibuku hanya tersenyum, senyum yang di pagi ini menyejukkan jiwaku yang galau. akhirnya aku beranjak ke dapur, aku dapati tetehku, eyangku, ibuku, dan ayahku.... aku dapati senyum ayahku untukku, aku kembali terheran mengapa semua orang pagi ini begitu perhatian dari biasanya ku coba kutemukan jawab dari pertanyaan yang menggajal di hati atas sikap mereka....
dan aku tahu "Mereka (Ayah, Ibu, Kakak) semua merasa aku sedang dilanda gundah, walau aku tak berucap, itu yang aku tangkap dari mimik muka mereka, dan aku tahu kekuatan mereka berikan untukku, untuk terus menatap hari. Aku tau mereka teramat menyayangiku, mereka tak mau aku selalu menangis dan mengurung diri, mereka ingin aku lepas dari beban hidup.
Ayah, Ibu, Kaka'....akupun tak ingin terus begini, dan aku janji untuk kalian, aku akan jadi yang terbaik dan percayalah aku masih kuat berdiri


*07.30 saat galau menikam jiwa

Senin, 24 Oktober 2011

kutemukan damai

*lovellyniek
terhitung 11 hari sudah rasa ini bersemayam dalam kalbuku, rasa dimana berawal dari rasa sebalku ketika chatt dengannya yang terkesan gombal !
ketika mencoba tuk terima ajakannya bertemu kala itu, rasa sebel itu berganti, ada rasa nyaman ketika bertatap dengan matanya, ada rasa damai ketika jemariku digenggamnya, pelukku didekapnya, damai yang belum pernah aku rasa pada setiap labuh yang kujumpa.
hney...aku damai bersamamu dan itu cukup mewakili perasaanku semua, mewakili keluh kesahku yang menyesakkan dada. aku tak ingin kau beranjak pergi dari hatiku, karena didirimu kutemukan damaiku.

Sabtu, 22 Oktober 2011

Naif !!

*lovellyniek
Anda salah bung !
jika bocah cilik tak berdosa kau jadikan tumbal
ya !! tumbal...
tumbal keegoisanmu,
tumbal dari keserakahanmu,
tumbal dari angkaramu,
tumbal dari durjanamu !
Anda salah besar bung !
tanganmu begitu kuat tuk memenjarakannya...
tapi jiwamu sakit !
dan kau terlalu naif tuk menyadarinya
keangkuhanmu meluluhlantahkan nuranimu
kau tak pernah sadari itu
jiwamu sakit bung !
dan itu kekalahanmu yang sebenarnya
kekalahan yang suatu saat harus kau terima
atas kemenangan bocah cilik tak berdosa

*10.14 sabtu pagi

Negriku hampir mati !

*lovellyniek
Negriku hampir punah, mati !
atau bahkan telah mati !
tak adalagi keadilan...
tak adalagi kemerdekaan !
bagiku keduanya hanyalah nyanyian sunyi
kehormatan telah tergadaikan
demi sebuah nama atau tahta
atau bahkan hanya demi sesuap nasi
lantas...
kemana lagi kaki berpijak
jika negri ini hampir mati ?
dimana lagi aku temukan keadilan
dimana lagi aku hirup hawa kemerdekaan
yang mampu memberikan angin surgawi
bagi kodrat manusia

* 14.27

Jumat, 21 Oktober 2011

Ketika badai itu reda

*lovellyniek
Pohon-pohon telanjang
Menusuk bulan
Betapa tenang langit malam
Seperti dasar lautan
 Engkau mengetuk pintu yang tak terbuka
Belajar pada debu
Menyantuni bencana
Diterimanya kekalahan
Sebagai kabar gembira
Di dadamu ada gelombang
Badai rindu dan keputus asaan
Pada sisa waktu yang berkarat
Siapa tak ingin selamat
Berikanlah air mata ini
Pada akar bunga itu
Geliat musim semi
Dinanti selalu

*04.45