Si gadis meronta-ronta. Pierre membelenggu kedua tangan gadis itu di atas kepalanya, lalu mengikatkannya ke ujung ranjang. Begitu wanita itu terikat, kekasihnya menciuminya lagi, berdiri di sisi tempat tidurnya. Sekali lagi ia mengatakan kepada si gadis bahwa ia mencintainya, kemudian dia menjauh dari ranjang sembari mengangguk kepada temannya, Pierre. dia mengamati bagaimana kekasihnya berontak dengan sia-sia, dia mendengar erangan kekasihnya yang kian hebat dan berubah menjadi ledakan tangis.
Ketika air matanya mulai menetes, dia meminta Pierre untuk meninggalkan mereka berdua. Si wanita masih cukup kuat untuk mengatakan kepada kekasihnya "aku mencintaimu". Kemudian kekasihnya menciumi keningnya yang basah oleh keringat, lalu menurun ke mulutnya yang megap-megap; melepaskan ikatannya, membaringkannya, dan kemudian meninggalkannya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar