Selasa, 18 Oktober 2011

Sadisme

*lovellyniek
Ada dua konsep tentang sifat sadisme, yang terkadang digunakan secara trpisah namun adakalanya terpadu. Salah satu diistilahkan dengan algolagnia (algo; nyeri, lagnia; nafsu atau keinginan yang kuat). Schrenk  membedakan antara algolagnia aktif (sadisme) dan algolagnia pasif (masokisme). dalam konsep ini esensi sadisme diartikan sebagai keinginan untuk menimbulkan rasa nyeri, baik yang ada, atau tidak ada, kaitannya dengan seks.
Hasrat seksual, meski tanpa rasa cinta, merupakan wujud dari keinginan untuk saling berbagi dan saling memberi kenikmatan. meski demikian, tindakan seksual yang ditengarai oleh seseorang yang menjadikan orang lain sebagai sasaran melecehkan, melukai, dan menguasai merupakan penyimpangan yg sesungguhnya, bukan lantaran tindakan seksual itu tidak ditujukan untuk menghadirkan anak, melainkan karena aktifitas seksual membelokkan dorongan untuk melestarikan kehidupan menjadi dorongan untuk mengakhiri atau merusak kehidupan.
Seseorang yang terangsang birahinya melalui praktek sadistik memiliki karakter sadis, dengan kat alin ia merupakan orang yang sadis, orang yang memiliki kekuatan kuat untuk melukai, menguasai dan melecehkan orang lain. Intensitas hasrat sadistik mempengaruhi gairah seksualnya, ini tidak berbeda dengan motivasi non seksual yang lain - misalnya ketertarikan terhadap kekuasaan, kekayaan atau bahkan sikap narsistik - juga dapat membangkitkan hasrat seksual. 
Dalam lingkup perilaku apapun, tidak ada arakter seseorang yang jelas dibanding dalam perilaku seksual - terutama karena ia merupakan perilaku yang paling tidak terpelajari dan berpola. Rasacinta seseorang, kelembutannya, kesadisannya, kemasokisannya, ketamakannya, narsisismenya, dan kecemasannya - semua ciri bawaan ini terungkap dalam perilaku seksualnya.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar