Betapa ingin aku segera beranjak dari duka ini, dari ruang hampa ini, dari dunia disini, dunia dimana selalu mengingatkanku pada periku, belahan jiwaku yang sampai kapan aku dapat memeluknya lagi....
betapa ingin aku segera melaju langkah demi asaku, demi hidup yang harus berjalan, demi masa panjang dimana aku masih ingin hidup seribu tahun lagi...masih ingin menikmati sisa bahagia bersama orang yang sanggup menerimaku, menerima kekuranganku. Aku tahu ini masih sangat panjang dan mengapa kini aku masih berdiam dalam kamar pengap, masih belum beranjak dari sini, dari dunia disini. Setiap jengkal dari istana pengap ini selalu mengingatkanku pada periku, peri yang selalu bermain dalam anganku yang selalu memberiku asa tuk terus hidup walau dalam pesakitan. setiap sisi sudut dari istana pengap ini kujumpai bayang itu, sepeda mini, botol mini, semua baju kesayangmu dari ipin upin, spongebob, mainanmu, sepatu barumu yg baru sekali pakai, sandal ipin upin, mobil2anmu yg sering kau mainkan bersama temanmu disini, sandal2mu, motor dgn sticker ipin upin yang sering kau naikki bersamaku semua masih sama seperti dulu...tersimpan dan dijaga rapi. berharap kau datang temui kita periku...bunda, mbah akung, mbah uti, pakde, lik huri, lik zuhan dan lik himah semua merindukanmu namun kami semua tak kuasa periku...karena ada tangan2 besi yang memenjarakanmu...
kemauanmu tuk bertemu kami semua yang selalu kami nanti, yang bisa merubah tangan2 besi itu menjadi lunak periku...
jika suatu saat kau datang kesini dan tak kau jumpai aku disini, jangan pernah beranggapan aku tak menyayangimu, aku pergi demi kamu, masa depanmu. Aku percaya padamu karena doa dan bisikan tiap malammu akan menuntunmu mencariku.
Rabb... aku masih sabar tuk selalu menunggu keajaibanmu.... tentang dia yang masih samar dan tentang periku.
namun kalau aku boleh meminta, mohon percepat saat aku boleh pergi tinggalkan pengap ini demi cita dan asaku, pergi mengepakkan sayapku.
*14.38
Tidak ada komentar:
Posting Komentar